Sejak Januari 2022 lalu, Kementerian Kesehatan Republik Indonesia telah memulai program pemberian vaksinasi lanjutan (booster) untuk masyarakat umum dengan prioritas kelompok lanjut usia (lansia) dan penderita immunokompomais, yang dilanjutkan dengan pemberian vaksinasi booster untuk masyarakat umum.
Bila sebelumnya vaksin booster baru bisa diberikan setelah berjarak 6 bulan, menurut Surat Edaran Direktorat Jenderal Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Nomor SR.02.06/11/1123/2022 disebutkan bahwa pemberian dosis booster bagi lansia yang berusia lebih dari 60 tahun dapat diberikan dengan jarak minimal 3 bulan dari penyuntikan vaksin primer dosis kedua.
Jenis Vaksin Booster yang Diberikan
Adapun jenis vaksin booster yang diberikan, yaitu:
Vaksin primer Sinovac/Coronavac
Booster yang diberikan:
- Pfizer - dosis setengah
- AstraZeneca - dosis setengah
- Moderna - dosis penuh
- Zifivax - dosis penuh
Vaksin primer AstraZeneca
Booster yang diberikan:
- AstraZeneca - dosis penuh
- Pfizer - dosis setengah
- Moderna - dosis setengah
Vaksin primer Pfizer
Booster yang diberikan:
- Pfizer - dosis penuh
- AstraZeneca - dosis penuh
- Moderna - dosis setengah
Vaksin primer Moderna
Booster yang diberikan:
- Moderna - dosis setengah
Vaksin primer Janssen
Booster yang diberikan:
- Moderna - dosis setengah
Vaksin primer Sinopharm
Booster yang diberikan:
- Zifivax - dosis penuh
Persyaratan Booster Vaksin
Persyaratan yang dibutuhkan untuk mendapatkan dosis booster, antara lain:
- Menunjukkan NIK dengan membawa KTP/KK.
- Berusia 18 tahun ke atas dan telah menerima vaksinasi dosis primer lengkap minimal 3 bulan sebelumnya.
Pelaksanaan kegiatan vaksinasi booster dilakukan di Puskesmas, rumah sakit milik pemerintah dan pemerintah daerah maupun pos pelayanan vaksinasi yang dikoordinasi oleh Dinas Kesehatan Provinsi atau Kabupaten/Kota. Anda dapat mendaftarkan diri Anda melalui aplikasi Peduli Lindungi atau menghubungi puskesmas serta rumah sakit di daerah Anda.
Efek Samping Booster Vaksin
Pfizer
Efek samping yang mungkin muncul setelah mendapatkan booster Pfizer dilaporkan mirip seperti pada dosis primer, di antaranya:
- Nyeri di bekas suntikan
- Kelelahan dan mengantuk
- Sakit kepala
- Nyeri persendian dan otot
- Kedinginan
- Diare
- Mual dan muntah
- Gejala mirip flu (yang lebih sering dialami lansia di atas 65 tahun)
Moderna
Efek samping yang mungkin muncul setelah mendapatkan booster Moderna di antaranya:
- Rasa nyeri di bekas suntikan
- Kelelahan
- Nyeri otot
- Sakit kepala
- Nyeri sendi
AstraZeneca
Efek samping yang mungkin muncul setelah mendapatkan booster Astra Zeneca tidak jauh berbeda dari dosis primer, di antaranya:
- Pusing
- Mual
- Nyeri otot
- Nyeri sendi
- Nyeri di bekas suntikan
- Kelelahan
- Malaise
- Demam
Zifivax
Efek samping yang mungkin muncul setelah mendapatkan booster Zifivax terbilang cukup ringan, di antaranya:
- Sakit kepala
- Kelelahan
- Demam
- Nyeri di bekas area suntik
Sekalipun booster vaksin mungkin menyebabkan efek samping, tidak perlu takut untuk mendapatkannya karena efek samping tersebut bersifat sementara. Hingga saat ini, belum ada efek samping jangka panjang terkait dengan vaksin Covid-19 yang terdeteksi. Efek samping serius setelah vaksinasi mungkin saja terjadi namun sangat jarang.
Bila saat ini Anda masih belum mendapatkan dosis booster, segera periksa akun PeduliLindungi, atau periksa jadwal vaksinasi terdekat di kota Anda.
Mau tahu informasi dan artikel kesehatan mengenai penyakit Covid-19? cek di sini ya!
- dr Ayu Munawaroh, MKK